Rabu, 28 September 2011

TUGAS BAHASA INDONESIA 2

NAMA : MOHAMMAD TAUFIQ
KELAS : 3EB18
NPM : 26209757

BAHASA INDONESIA 2

TUGAS “2” SOFTSKILL

SIAPA SAYA

Siapakah saya! Atau bahasa luarnya Who Am I! saya biasa dipanggil opik, sebenarnya nama saya cukup bagus, nama asli saya ialah Mohamad Taufiq. Saya anak pertama dari dua bersaudara, saya mempunyai adik lelaki saat saya duduk dibangku kelas – 6 SD, namanya ialah Mohamad Ridwan, saya senang sekali saat saya mempunyai adik, tapi allah berkehendak lain. Saat adik saya baru berusia empat (4) bulan sudah dipanggil sama yang maha kuasa. Sedih sekali saat kehilangan adik saya satu – satunya, apalagi kedua orang tua saya sangat sedih sekali. Tapi akhirnya seiring berjalannya waktu saya dan kedua orang tua saya mulai ikhlas untuk kepergian adik saya tercinta. Semoga Ridwan ditempatkan di surgamu ya allah. Saya sekarang duduk di bangku kuliah, saya kuliah di Universitas Swasta di daerah Bekasi. Saya mengambil jurusan akuntansi S1, saya mengambil jurusan akuntansi karena saya suka sekali membuat jurnal, membuat laporan keuangan dan yang pasti hitung – hitungan.

Saya baru semester 5, tinggal 3 semester lagi saya lulus. Kegiatan saya sehari – hari selain kuliah Ialah membantu ibu saya, karena kedua orang tua saya pengusaha. Ibu saya membuka warung sembako dirumah saya, bapak saya buka air minum isi ulang , warung bakso dan toko matrial. Terkadang saya juga membantu bapak saya, tapi semua itu adalah usaha kedua orang tua saya. Saya ingin sekali mempunyai usaha sendiri, saya coba menjalankan usaha perkembangan jaringan, saya masuk ke PT.MELIA NATURE INDONESIA, singkat saja PT.MNI. setiap ada waktu luang saya manfaatkan untuk jalankan PT.MNI. saya sempat berfikir “untuk apa saya kuliah 4 tahun, tapi belum tentu saya dapat pekerjaan yang layak”. Tapi setelah saya fikir kermbali, saya masih butuh ilmu/pengetahuan untuk bekal saya nanti bersaing di dunia kerja/ untuk bekal saya nanti jika ingin buka usaha. nah, saya paling suka bermain bola, atau futsal. Kalau dulu saat saya SMA, bisa 3x seminggu saya main futsal. Tapi sekarang 1x seminggu, terkadang 2 minggu 1x. dan selain suka main futsal saya juga suka main game, dulu waktu SMA, hampir setiap hari saya main game dirental, tapi sekarang saya main dirumah sahabat saya, biasanya seminggu 1x. saya paling tidak suka dengan berenang, karena saya tidak bisa berenang.

Kalau masalah prestasi saya agak kurang dengan hal itu. Dari saya SD sampai Kuliah saya tidak pernah berprestasi, selalu pas – pasan. Tapi saya pernah waktu duduk di bangku TK saya juara Nari Daerah, saya tidak percaya kalau saya bisa Nari. Nah kalau masalah pelajaran apa yang saya sukai, hanya satu jawabannya, yaitu Akuntansi. Makanan kesukaan saya ialah Terong disambelin, saya sebenarnya dari dulu sampai sekarang paling tidak suka sama Terong, itu karena saya tidak pernah mencobanya. Tapi setelah saya mencobanya ternyata enak. Nah saya juga suka saat berada dikampung bapak dan ibu. Bapak lahir di solo, dan ibu lahir di pemalang, paling suka saya di Solo, disana udaranya dingin, sampai – sampai dinginnya melebihi Puncak bogor. Orang – orangnya ramah dan sopan, padahal belum kenal.

Nah akhirnya rahasia tentang Siapakah Saya telah terungkap.
Saya Bukan Opik atau Mohamad Taufiq, itu hanya sebuah nama.
Saya Bukan juga Seorang Mahasiswa, itu hanya sebuah Title
Saya Bukan Juga anak dari seorang Pengusaha dan Bukan juga Bermateri ini, itu hanya hal – hal duniawi, yang sifatnya hanya sementara dan bukan hal yang terpenting.
Nah akhirnya ternyata saya adalah orang yang bisa memberikan senyuman dan tawa kepada semua orang yang ku cintai.
Cinta Kepada Kedua orang tuaku
Cinta sahabat – sahabatku
Cinta kepada Allah SWT

Saya sekarang lebih mengerti tentang apa arti hidup ini, saya memiliki tugas yaitu belajar, belajar untuk memberikan kebahagiaan kepada kedua orang tuaku,belajar untuk bisa menjadi yang lebih baik dan berguna. Walaupun saya masih belum berkualitas tapi saya lakukan kuantitas, kuantitas dan kuantias, karena dengan kita lakukan kuantitas dan kuantitas maka kita akan berkualitas. Hidup ini sempurna walaupun dengan segala ketidaksempurnaan. semoga dengan tulisan ini saya lebih tahu diri, dan tidak merasa pintar tapi saya lebih suka pintar merasa. Karena mainseat adalah Doa, segala sesuatunya juga terjadi dua kali didunia ini yaitu pertama di alam pikiran kita, dan kedua di kehidupan nyata kita.

TUGAS BAHASA INDONESIA 2

NAMA : MOHAMMAD TAUFIQ
KELAS : 3EB18
NPM : 26209757
BAHASA INDONESIA 2
TUGAS “1” SOFTSKILL

PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF


Penalaran merupakan suatu corak atau cara seseorang mengunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan dikemukakannya kepada orang lain.
Terdapat 2 jenis Penalaran ;
1. Penalaran Deduktif
2. Penalaran Induktif
PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran deduktif menggunakan bentuk bernalar deduksi. Deduksi berasal dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum atau universal. Perihal khusus tersebut secara implisit terkandung dalam yang lebih umum. Maka, deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan universal ke singular atau individual.
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.



Contoh klasik dari penalaran deduktif:
 Semua manusia pasti mati (premis mayor)

Sokrates adalah manusia. (premis minor)
Sokrates pasti mati. (kesimpulan)
 Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

Deduksi ialah proses pemikiran yang berpijak pada pengetahuan yang lebih umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus.
Bentuk standar dari penalaran deduktif adalah silogisme, yaitu proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi)

Bentuk silogisme
• Silogisme kategoris: terdiri dari proposisi-proposisi kategoris.
• Silogisme hipotesis: salah satu proposisinya berupa proposisi hipotesis.
Misalnya:
Premis 1 : Bila hujan, maka jalanan basah
Premis 2 : Sekarang hujan
Konklusi : Maka jalanan basah.
Penalaran deduktif tergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah mungkin akan membawa kita kepada hasil yang salah dan premis yang tidak tepat juga akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat. Alternatif dari penalaran deduktif adalah penalaran induktif.



PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi.
Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.
Contohnya dalam menggunakan preposisi spesifik seperti:
 Es ini dingin. (atau: Semua es yang pernah kusentuh dingin.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
untuk membedakan preposisi umum seperti:
Semua es dingin. Semua bola biliar bergerak ketika didorong tongkat.
Induksi kuat:
Semua burung gagak yang kulihat berwarna hitam.
Induksi lemah:
Aku selalu menggantung gambar dengan paku.
Banyak denda mengebut diberikan pada remaja.
 Contoh argumen induktif:
Premis 1 : Kuda Sumba punya sebuah jantung
Premis 2 : Kuda Australia punya sebuah jantung
Premis 3 : Kuda Amerika punya sebuah jantung
Premis 4 : Kuda Inggris punya sebuah jantung
Konklusi : Setiap kuda punya sebuah jantung
Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
Perbedaan dari penalaran deduktif dan induktif adalah, penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum.

REFERENSI :
http://nopi-dayat.blogspot.com/2010/03/penalaran-deduktif.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran