Senin, 01 November 2010

TULISAN SOFTSKILL

TULISAN KE-2
NAMA : MOHAMMAD TAUFIQ
KELAS : 2EB18
NPM : 26209757
DOSEN : MAHASI KHALIFAH
TUGAS : EKONOMI KOPERASI
KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Kemajuan teknologi telah memberikan manusia alat yang luar biasa untuk mengolah alam, yang memungkinkannya untuk meningkatkan produksi dalam tingkatan yang tidak pernah tercapai sebelumnya. Karena teknologilah, umat ,manusia mulai keluar dari kemiskinan. Akan tetapi hanya Negara – Negara yang maju secara teknologi, yaitu, bangsa – bangsa industri, menikmati kegunaan – kegunannya, sedangkan yang lain tetap hidup dalam kemiskinan.

Kemajuan teknologi cenderung mengakhiri fenomena dasar yang telah menjadi cirri semua masyarakat manusia sampai sekarang yaitu kemiskinan. Sejak awal umat manusia sampai sekarang, dunia hidup di bawah hukum kelangkaan, kebutuhan manusia selalu lebih besar dari pada upaya – upaya yang bisa di peroleh untuk memuaskannya.Istilah“Keterbelakangan” kelihatannya menganjurkan suatu situasi yang tidak biasa ketika istilah, “pembangunan” (development) diambil sebagai nor,a. akan tetapi justru sebaliknyalah yang benar. Seebelum abad ke 20, semua masyarakat manusia “terkebelakang”, dimana – mana dan sepanjang masa. Dengan “terbelakang” kita maksudkan bahwa tidak ada suatu masyarakat pun pernah berhasil menjamin kebutuhan dasar yang minimum bagi seluruh penduduknya berupa makanan, perumahan, dan pangan. Situasi ini hampir mulai berubah. Masyarakat – masyarakat industri hampir – hampir menjamin kebutuhan pokok yang minimum bagi seluruh warganya, dan hampir tiba pula saatnya mereka mungkin bakal mampu memenuhi kebutuhan “sekunder” bagi setiap orang. Inilah apa yang bangsa barat maksudkan dengan “masyarakat kelimpahmewahan”, yang diramalkan bakal segera datang.



Namun,bahkan masyarakat – masyarakat yang paling maju secara teknologi pun masih jauh dari mempersiapkan kelimpahmewahan bagi setiap orang. Hampir 20 persen dari warga Amerika Serikat berada jauh di bawah cara hidup Amerika. Dua pertiga dari kelas pekerja perancis tidak bisa mendapatkan liburan di luar rumahnya. Tambahan pula,bangsa – bangsa industri masih sangat merupakan suatu minoritas. Mereka mewakili kurang dari sepertiga ummat manusia, dan perbandingan ini cenderung untuk berkurang dari pada bertambah, karena pertumbuhan penduduk menjadi semakin jauh lebih cepat di Negara – Negara terbelakang. Beberapa ahli sosiologi yakin bahwa perbedaan social yang sungguh – sungguh tidak lagi antara kelas dengan kelas akan tetapi antara bangsa dengan bangsa, bahwa ada “bangsa kaya” dan “bangsa proletariat” dan antara keduanya berkembanglah antagonisme.

Setiap kelompok mewakili dua kutub yang berlawan dengan banyak tahap – tahap diantaranya. Jepang, misalnya, adalah bangsa yang berada di titik tengah dan industrialisasi. Amerika Latin, Afrika hitam, Timur Tengah, dan timur Jauh tidaklah semuanya terbelakang dalam tingkatan yang sama juga bukan dalam peri yang sama. Disamping perbedaan – perbedaan yang superficial ini,keterbelakangan memberikan wajah luar umum yang sama di mana – mana pada umumnya pertanian dilaksanakan secara primitive, persediaan pangan yang tidak mencukupi, kelangkaan industri dan tenaga mekanis, sector bisnis yang sungguh – sungguh jelek, tingkat pendapatan nasional yang rendah struktur social yang ketinggalan zaman, perbedaan yang besar antara massa yang hampir tidak bisa mencapai tingkat subsitensi dan orang kaya,sebagian kecil mereka yang mendapatkan privilise, tidak adanya kelas menengah, jurang yang lebar antara cara hidup kota dan desa, butahuruf, tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang tinggi. Semua fenomena ini jelas – jelas saling berhubungan, meskipun ada yang kadang – kadang lebih jelas terungkapkan daripada yang lain tergantung dari negaranya. Perbedaan antara bangsa – bangsa kaya dan miskin didasarkan terutama pada pebedaan dalam kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi kelihatannya menghapuskan perbedaan dalam gegografi alami. Vlebih dahulu dari kemajuan teknologi dari renaissance dan masa sekarang, bangsa kaya tergantung terutama pada ketrampilan pertanian, sumber mineral, dan adanya penduduk yang cukup jumlahnya untuk mengolahnya. Kini perbedaan alami ini diatasi oleh perbedaan dalam perlengkapan teknologi. Namun, kekurangan sumber alami,dan kesulitan khusus yang dijumpai dalam mengolahnya,telah menghalangi perkembangan teknologis tersebut dari bangsa tertentu dan melambatkan kemajuannya dalam perlombaan mengejar perlengkapan teknologi. Pada tingkatan tertentu, jurang antara bangsa yang berperlengkapan teknologi dan yang tidak semakin meluas. Dalam arti ini, kualitas yang tidak sama dari kondisi geografis tidak berkurabg dengan kemajuan teknologi, akan tetapi cenderung meningkat. Perbedaan di dalam keadaan kemajuan antara bangsa industri di wilayah beriklim sedang dan bangsa yang terbelakang secara teknologi di wilayah geografis yang lain terutama dijelaskan dalam hubungan dengan fakta ini, dan bukanlah dalam hubungan dengan perbedaan dalam bakat secara rasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar