Selasa, 04 Januari 2011

TUGAS 3 (ARTIKEL)

NAMA : MOHAMMAD TAUFIQ

KELAS : 2EB18

NPM : 26209757

TUGAS 3


APA YANG DICARI MANUSIA DI DUNIA INI

Apakah yang dicari manusia di dunia ini? Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling esensi dalam hidup setiap orang. Setiap orang sadar atau tidak sadar, sesungguhnya menanyakan pertanyaan ini pada dirinya sendiri. Setiap orang sesungguhnya mencari keinginannya yang dapat membuatnya puas, tenang, bersuka cita, damai. intinya, setiap orang menginginkan kebahagiaan. Orang terus mencarinya dan mencarinya, entah itu lewat kekayaan, atau kejayaan, jabatan, dll. Setiap manusia pasti menginginkan kebahagiaan d dunia dan di akhirat, tapi ada juga yang hanya menginginkan kebahagiaan di dunia saja, ada juga yang hanya di akhirat saja. Menurut Blaise Pascal:
“Semua orang mencari kebahagiaan. Semua orang tanpa terkecuali. Apa pun sarana yang mereka terapkan, mereka semua condong pada tujuan ini. Alasan sebagian orang pergi berperang, dan sebagian lagi menghindarinya, adalah keinginan yang sama di dalam keduanya [kebahagiaan],....Inilah [kebahagiaan]motif setiap tindakan setiap orang, bahkan dari orang yang menggantung dirinya.”
Semua orang mencari apa yang disebut bahagia, Alloh SWT berfirman dalam Surat Al Baqoroh 200-201: Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan Kami, berilah Kami (kebaikan) di dunia”, dan Tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.
Kalau kita meminta kebahagiaan hanya didunia saja, mungkin kebahagiaan itu bisa kita dapatkan tapi: dan Tiadalah baginya kebahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka yang tentunya kaum muslimin/at mu`minin/at tidak hanya meminta kebahagiaan di dunia saja tapi meminta kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka”
Jelasnya, kebahagiaan itu dicari oleh semua manusia tanpa melihat jabatan, agama dan keadaan lainnya. Semuanya mencari dan terus mencari kebahagiaan. Kuatnya manusia menginginkan sampai-sampai tidak mempedulikan mana yang haram dan mana yang halal, semua dilakukan hanya untuk mendapatkan kebahagiaan. Kenyataannya; meskipun kebahagiaan itu dicari oleh semua manusia ke setiap penjuru dunia dengan berbagai cara tapi tida semua bisa mendapatkannya. Malah mungkin yang sering berkunjung kerumah kita adalah susah atau bingung. Timbul pertanyaan, apakah kebhagaiaan sudah habis atau Alloh SWT yang tidak mau memberi kebahagiaan terhadap makhluqNya?. Dijawab: bukan kebahagaian yang habis dan bukan pula Alloh SWT yang tidak mau memberi kebahagiaan terhadap makhluqNya tapi salah kita sendiri yang mencari kebahagiaan bukan di tempatnya.

Nah, bahagia dicari oleh semua orang tapi tidak semua orang mendapatkannya, bukan kebahagaian yang habis dan bukan pula Alloh SWT yang tidak mau memberi kebahagiaan terhadap makhluqNya tapi salah kita sendiri yang mencari kebahagiaan bukan di tempatnya. Kalau kita mencari ikan harus ke laut, mencari buku ke toko buku begitu pula kalau kita ingin mencari bahagia harus ke tempatnya. Tempatnya bahagia adalah dalam Ridho Alloh SWT. Banyak manusia menyangka bahwa bahagia bersumberkan pada harta. Peribahasa sekarang mengatakan dengan uang semua bisa didapatkan. Semua mencari uang, pergi kesana sini bahkan kaki dijadikan kepala dan kepala dijadikan kaki. Dapat uangnya? Ada yang mendapatkan dan ada pula yang tidak mendapatkan. Banyak manusia berprasangka bahwa bahagia bisa didapat dengan pangkat atau jabatan. Semua orang mencari pangkat, sikut sana sikut sini, sogok sana sogok sini. Sebenarnya harta, ilmu, pangkat bahkan kebodohan dan kemiskinan itu semua hanya alat untuk mendapatkan kebahagiaan. Ibarat. Bukannya melarang untuk mencari uang, ilmu atau pangkat. Silahkan semua itu kejar dengan segala daya upaya kita tapi ingat semua itu hanya alat untuk mencapai bahagia bukan sumber kebahagiaan.
Carilah harta dengan jalan yang di Ridhoi Alloh SWT, carilah ilmu dengan yang di Ridhoi Alloh SWT dan kejarlah pangkat dengan jalan yang diRihoi Alloh SWT. Bahkan kebodohan dan kemiskinan pun alat untuk mencapai kebahagiaan asal bisa menempatkan dalam jalan yang di Ridhoi Alloh SWT. Selama kita sudah berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendapatkan harta, ilmu atau pangkat yang tentunya di jalan yang di Ridhoi Alloh SWT jangan jadi maslah apalagi marah-marah kalau kita tidak mendapatkannya karena yang diwajibkan adalah mencarinya bukan mendapatkannya. Uang, ilmu atau pangkat diberikan Alloh SWT untuk dicari semua makhluqNya tapi tidak semua bisa mendapatkannya. Perkara yang diberikan untuk semua tapi tidak bisa mendapatkan semuanya dimana tidak mendapatkan jangan marah-marah apalagi jadi masalah. Beda dengan bahagia, semua orang mendapatkan rasa bahagia dan susah dari mulai RT sampai Presiden dan dari mulai Bangsat sampai Rosul semuanya mendapatkan bhagia dan susah.
Yang seharusnya jadi bahan pemikiran dan masalah adalah ketika sesuatu yang diberikan rata untuk semua tapi kita tidak mendapatkannya. Bahagia rata diberikan terhadap semua tapi kita tidak mendapatkannya, inilah yang seharusnya menjadi bahan pemikiran kita. Saatnya kita intropeksi diri apakah semua alat yang telah diberikan Alloh SWT untuk mencapai kebahagiaan kita cari dan kita daya gunakan sesuai atau tidak dengan aturan yang telah ditetapkan Alloh SWT. Ketika kita semua bisa mendaya gunakan alat yang telah diberikan Alloh SWT untuk mencapai kebahagiaan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Alloh SWT atau dalam jalan yang di Ridhoi Alloh SWT, insya Alloh kebahagiaan di dunia dan akhirat bisa kita dapatkan. Semoga kita diberikan kekuatan dan kemampuan untuk mendaya gunakan semua alat yang telah diberikan Alloh SWT dijalan yang di RidhoiNya dan semoga kebahagiaan di dunia dan akhirat bisa kita dapatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar